Old school Swatch Watches


Kisah Pol Pot


Pol=pot
Lahir : 19 Mei 1928 Provinsi Kampong Thom,
Kamboja

Meninggal : 15 April 1998 (umur 69)
Partai politik : Khmer Rouge红色高棉
Istri : 1) Khieu Ponnary (cerai)
2) Mea Son
Agama : Tidak ada (Ateis)



1928 – meninggal 15 April 1998 pada
umur 69 tahun), lebih dikenal sebagai
Pol Pot, adalah pemimpin Khmer Merah
dan Perdana Menteri Kamboja dari
1976 hingga 1979. Pemerintahannya
banyak disalahkan untuk kematian
sekitar dua juta warga Kamboja, meski
perkiraan jumlahnya beragam.
Alur waktu awal kehidupan dan
revolusi
1928 - Lahir di Prek Sbauv di
Indochina Perancis (wilayah di
provinsi Kompong Thong, Kamboja
pada masa kini).
1949 - Memenangkan beasiswa untuk
mempelajari teknik radio di Paris.
Dalam masa tersebut, dia menjadi
seorang komunis dan bergabung
dengan Partai Komunis Perancis.
1953 - Kembali ke Kamboja, di mana
pemberontakan komunis melawan
Perancis sedang berlangsung.
1954 - Perancis meninggalkan
Indochina. Raja Norodom Sihanouk
mengadakan pemilu dan membentuk
partai politik. Melalui intimidasi dan
menggunakan popularitasnya, dia
berhasil mengusir orang-orang
komunis dan memperoleh seluruh
kursi pemerintahan. Pol Pot lari ke
persembunyian dan melatih anggota
yang direkrutnya.
Akhir 1960-an - Memulai
pemberontakan bersenjata terhadap
pemerintah dengan dukungan
Tiongkok.
1970 - Sihanouk beralih ke pihak Pol
Pot karena dijatuhkan Jendral Lon Nol
yang didukung Amerika Serikat.
1973 - Pihak Vietkong meninggalkan
Kamboja.
1975 - Partai Komunis Kamboja
mengambil alih kekuasaan. Lon Nol
melarikan diri ke AS.
1975 - Sihanouk kembali berkuasa
namun mulai ditinggalkan rekan-
rekannya yang komunis, yang tidak
tertarik dengan pengembalian
monarki.
Kamboja Demokratis
Pada awal 1976 pihak Khmer Merah
menahan Sihanouk dalam tahanan
rumah. Pemerintah yang ada saat itu
segera diganti dan Pangeran Sihanouk
dilepas dari jabatannya sebagai kepala
negara. Kamboja menjadi sebuah
republik komunis dengan nama
"Kamboja Demokratis" (Democratic
Kampuchea) dan Khieu Samphan
menjadi presiden pertama.
Pada 13 Mei 1976 Pol Pot dilantik
sebagai Perdana Menteri Kamboja dan
mulai menerapkan perubahan sosialis
terhadap negara tersebut.
Pengeboman yang dilakukan pihak AS
telah mengakibatkan wilayah
pedesaan ditinggalkan dan kota-kota
sesak diisi rakyat (Populasi Phnom
Penh bertambah sekitar 1 juta jiwa
dibandingkan dengan sebelum 1976).
Saat Khmer Merah mendapatkan
kekuasaan, mereka mengevakuasi
rakyat dari perkotaan ke pedesaan di
mana mereka dipaksa hidup dalam
ladang-ladang yang ditinggali
bersama. Rezim Pol Pot sangat kritis
terhadap oposisi maupun kritik politik;
ribuan politikus dan pejabat dibunuh,
dan Phnom Penh pun ikut berubah
menjadi kota hantu yang
penduduknya banyak yang meninggal
akibat kelaparan, penyakit atau
eksekusi. Ranjau-ranjau darat (oleh Pol
Pot mereka disebut sebagai "tentara
yang sempurna") disebarkan secara
luas ke seluruh wilayah pedesaan.
Pada akhir 1978, Vietnam menginvasi
Kamboja. Pasukan Kamboja dikalahkan
dengan mudah, dan Pol Pot lari ke
perbatasan Thailand. Pada Januari
1979, Vietnam membentuk pemerintah
boneka di bawah Heng Samrin, yang
terdiri dari anggota Khmer Merah yang
sebelumnya melarikan diri ke Vietnam
untuk menghindari penmbasmian yang
terjadi sebelumnya pada 1954. Banyak
anggota Khmer Merah di Kamboja
sebelah timur yang pindah ke pihak
Vietnam karena takut dituduh
berkolaborasi. Pol Pot berhasil
mempertahankan jumlah pengikut
yang cukup untuk tetap bertempur di
wilayah-wilayah yang kecil di sebelah
barat Kamboja. Pada saat itu,
Tiongkok, yang sebelumnya
mendukung Pol Pot, menyerang, dan
menyebabkan Perang Tiongkok-
Vietnam yang tidak berlangsung lama.
Pol Pot, musuh Uni Soviet, juga
memperoleh dukungan dari Thailand
dan AS. AS dan Tiongkok memveto
alokasi perwakilan Kamboja di Sidang
Umum PBB yang berasal dari
pemerintahan Heng Samrin. AS secara
langsung dan tidak langsung
mendukung Pol Pot dengan
menyalurkan bantuan dana yang
dikumpulkan untuk Khmer Merah.
Jumlah korban jiwa dari perang
saudara, konsolidasi kekuasaan Pol Pot
dan invasi Vietnam masih
dipertentangkan. Sumber-sumber yang
dapat dipercaya dari pihak Barat [1]
menyebut angka 1,6 juta jiwa,
sedangkan sebuah sumber yang
spesifik, seperti jumlah tiga juta
korban jiwa antara 1975 dan 1979,
diberikan oleh rezim Phnom Penh yang
didukung Vietnam, PRK. Bapa
Ponchaud memberikan perkiraan
sebesar 2,3 juta —meski jumlah ini
termasuk ratusan ribu korban sebelum
pengambil alihan yang dilakukan Partai
Komunis. Amnesty International
menyebut 1,4 juta; sedngkan
Departemen Negara AS, 1,2 juta. Khieu
Samphan dan Pol Pot sendiri, masing-
masing menyebut 1 juta dan 800.000.
Pasca pemerintahan Partai Komunis

220px Pol Pot
Pol Pot
Pol Pot mundur dari jabatannya pada
1985, namun bertahan sebagai
pemimpin de facto Partai Komunis dan
kekuatan yang dominan di dalamnya.
Pada 1989, Vietnam mundur dari
Kamboja. Pol Pot menolak proses
perdamaian, dan tetap berperang
melawan pemerintah koalisi yang baru.
Khmer Merah bertahan melawan
pasukan pemerintah hingga 1996, saat
banyak pasukannya yang telah
kehilangan moral mulai
meninggalkannya. Beberapa pejabat
Khmer Merah yang penting juga
berpindah pihak.
Pol Pot memerintahkan eksekusi
terhadap rekan dekatnya Son Sen dan
sebelas anggota keluarganya pada 10
Juni 1997 karena mencoba
mengadakan persetujuan dengan
pemerintah (kabar tentang ini tidak
diketahui di luar Kamboja selama tiga
hari). Pol Pot lalu melarikan diri namun
berhasil ditangkap Kepala Militer
Khmer Merah, Ta Mok dan dijadikan
tahanan rumah seumur hidup. Pada
April 1998, Ta Mok lari ke daerah hutan
sambil membawa Pol Pot setelah
sebuah serangan pemerintah yang
baru. Beberapa hari kemudian, pada 15
April 1998, Pol Pot meninggal -
kabarnya akibat serangan jantung.
Jasadnya kemudian dibakar di wilayah
pedesaan, disaksikan oleh beberapa
anggota eks-Khmer Merah.
Kehidupan dan Kejahatan
1928 Lahir dengan nama Saloth Sar 25
Januari di propinsi Kompong
Thom,Kamboja
1946 Bergabung ke Partai Komunis
Kamboja
1954 Menjadi seorang guru
1963 Melarikan diri dari ibu
kota;bersembunyi di dalam hutan
1975 Menggulingkan pemerintahan
dukungan Amerika:memproklamirkan
"Tahun Nol"
1979 Serangan Vietnam mengusir
Khmer Merah
1982 Khemer Merah berkoalisi dengan
pemerintah
1985 Pensiun
1998 Meninggal 15 April

Selanjutnya>>
<<back